Cara menginterview orang – Melakukan wawancara adalah keterampilan penting dalam berbagai bidang, baik untuk perekrutan maupun penelitian. Artikel ini akan memandu Anda melalui proses wawancara yang efektif, mulai dari persiapan hingga tindak lanjut, membantu Anda menguasai seni mewawancarai orang dengan percaya diri.
Dengan mengikuti tips dan teknik yang disajikan dalam panduan ini, Anda dapat meningkatkan keterampilan wawancara Anda, mendapatkan wawasan berharga dari kandidat atau subjek wawancara, dan membuat keputusan yang tepat berdasarkan informasi yang dikumpulkan.
Persiapan Sebelum Interview: Cara Menginterview Orang
Persiapan yang matang sebelum interview sangat penting untuk memastikan proses yang sukses. Hal ini meliputi riset tentang kandidat dan perusahaan, menyiapkan pertanyaan yang relevan, dan menciptakan lingkungan yang nyaman dan profesional.
Riset Kandidat dan Perusahaan
Riset menyeluruh tentang kandidat dan perusahaan sangat penting untuk memahami latar belakang, keterampilan, dan nilai-nilai mereka. Ini dapat membantu Anda mengembangkan pertanyaan yang tepat dan menilai kesesuaian kandidat dengan posisi dan perusahaan.
Mempersiapkan Pertanyaan yang Relevan, Cara menginterview orang
Pertanyaan yang disiapkan dengan baik akan memungkinkan Anda memperoleh informasi yang Anda butuhkan untuk membuat keputusan perekrutan yang tepat. Pertanyaan harus relevan dengan posisi dan keterampilan yang dibutuhkan, serta spesifik dan terbuka.
Menciptakan Lingkungan yang Nyaman dan Profesional
Lingkungan yang nyaman dan profesional akan membuat kandidat merasa rileks dan lebih cenderung menampilkan diri mereka yang sebenarnya. Ini termasuk memilih lokasi yang tenang, menyediakan minuman dan makanan ringan, serta menjaga sikap sopan dan profesional.
Jenis-jenis Interview
Berbagai jenis wawancara dapat memberikan kesempatan yang unik untuk mengevaluasi kandidat dan membuat keputusan perekrutan yang tepat. Setiap jenis memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, yang perlu dipertimbangkan saat merencanakan proses wawancara.
Panel Interview
Panel interview melibatkan beberapa pewawancara yang mengajukan pertanyaan secara bergiliran kepada kandidat. Jenis wawancara ini memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan perspektif yang lebih luas tentang kandidat dan dapat membantu mengurangi bias individu.
Telepon Interview
Telepon interview adalah cara yang nyaman untuk menyaring kandidat dan menghemat waktu dan sumber daya. Wawancara ini biasanya singkat dan berfokus pada keterampilan dan kualifikasi utama yang diperlukan untuk posisi tersebut.
Video Interview
Video interview memungkinkan pewawancara dan kandidat untuk bertemu secara virtual, yang dapat bermanfaat untuk posisi jarak jauh atau saat kandidat tidak dapat hadir secara langsung. Wawancara ini dapat memberikan pengalaman yang lebih personal dibandingkan dengan telepon interview.
Pertanyaan Umum dan Spesifik
Untuk memperoleh informasi yang komprehensif dan mendalam selama wawancara, penting untuk menyiapkan pertanyaan yang efektif dan disesuaikan. Pertanyaan ini dapat dikategorikan menjadi dua jenis: umum dan spesifik.
Pertanyaan Umum
Pertanyaan umum memberikan gambaran luas tentang pengalaman, keterampilan, dan motivasi kandidat. Pertanyaan ini biasanya mencakup hal-hal seperti:
- Ceritakan tentang diri Anda dan pengalaman Anda yang relevan.
- Mengapa Anda tertarik dengan posisi ini?
- Apa yang membuat Anda memenuhi syarat untuk peran ini?
Pertanyaan Spesifik
Pertanyaan spesifik menggali lebih dalam keahlian teknis, pengalaman kerja, dan kualifikasi kandidat. Pertanyaan ini bervariasi tergantung pada posisi dan industri yang dilamar. Beberapa contoh pertanyaan spesifik meliputi:
- Jelaskan pengalaman Anda dalam mengelola tim pengembangan perangkat lunak.
- Bagaimana Anda menangani proyek yang kompleks dengan tenggat waktu yang ketat?
- Berikan contoh di mana Anda berhasil menyelesaikan masalah pelanggan yang sulit.
Saat mengajukan pertanyaan, penting untuk menggunakan kombinasi pertanyaan terbuka dan tertutup. Pertanyaan terbuka memungkinkan kandidat untuk memberikan tanggapan yang luas dan mendalam, sementara pertanyaan tertutup memberikan informasi yang lebih spesifik.
Selain itu, pertanyaan harus disesuaikan dengan posisi dan kandidat. Luangkan waktu untuk meninjau deskripsi pekerjaan dan latar belakang kandidat untuk memastikan bahwa pertanyaan yang diajukan relevan dan informatif.
Teknik Menggali Informasi
Menggali informasi adalah keterampilan penting dalam wawancara untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang kandidat. Teknik ini membantu pewawancara mengungkap wawasan tersembunyi, motivasi, dan pengalaman yang mungkin tidak diungkapkan secara langsung.
Berikut beberapa teknik menggali informasi yang efektif:
Mengajukan Pertanyaan Lanjutan
Pertanyaan lanjutan memungkinkan pewawancara untuk mengeksplorasi jawaban kandidat secara lebih rinci. Contohnya:
- “Bisakah Anda memberikan contoh spesifik tentang situasi ketika Anda berhasil memimpin sebuah tim?”
- “Apa tantangan utama yang Anda hadapi dalam peran sebelumnya, dan bagaimana Anda mengatasinya?”
Menggunakan Pernyataan Umpan Balik
Pernyataan umpan balik dapat mendorong kandidat untuk memberikan informasi lebih lanjut. Contohnya:
- “Saya memahami bahwa Anda memiliki pengalaman yang luas dalam manajemen proyek. Bisakah Anda menjelaskan bagaimana pengalaman tersebut telah mempersiapkan Anda untuk peran ini?”
- “Anda menyebutkan bahwa Anda memiliki keterampilan komunikasi yang kuat. Bisakah Anda berbagi contoh spesifik tentang bagaimana Anda menggunakan keterampilan tersebut dalam lingkungan kerja?”
Membangun Hubungan dan Menciptakan Suasana yang Nyaman
Membangun hubungan yang baik dengan kandidat dapat membuat mereka lebih nyaman untuk berbagi informasi. Pewawancara harus menciptakan suasana yang bersahabat dan tidak mengancam.
- Sapa kandidat dengan ramah dan perkenalkan diri Anda.
- Mulailah dengan pertanyaan ringan untuk memecah ketegangan.
- Dengarkan secara aktif dan tunjukkan minat pada jawaban kandidat.
- Hindari interupsi dan biarkan kandidat menyelesaikan pemikiran mereka.
Penilaian Non-Verbal
Penilaian non-verbal memainkan peran penting dalam proses wawancara. Bahasa tubuh, kontak mata, dan nada suara kandidat dapat memberikan wawasan berharga tentang karakter, keterampilan, dan sikap mereka.
Bahasa tubuh dapat mengungkapkan emosi dan pikiran seseorang yang mungkin tidak diucapkan secara eksplisit. Kontak mata yang baik menunjukkan keterlibatan, kepercayaan diri, dan kejujuran, sementara menghindari kontak mata dapat menunjukkan kegelisahan, ketidakjujuran, atau kurangnya minat.
Nada suara juga dapat memberikan informasi tentang keadaan emosi kandidat. Nada yang ramah dan antusias menunjukkan antusiasme dan keterlibatan, sementara nada yang datar atau monoton dapat mengindikasikan kebosanan atau kurangnya minat.
Menafsirkan Isyarat Non-Verbal
Menafsirkan isyarat non-verbal secara akurat sangat penting. Perhatikan isyarat secara keseluruhan, bukan hanya satu gerakan yang terisolasi. Carilah pola dan konsistensi dalam perilaku non-verbal kandidat.
- Bahasa Tubuh Terbuka:Tangan tidak disilangkan, kaki tidak menyilang, dan tubuh menghadap pewawancara menunjukkan keterbukaan dan keterlibatan.
- Bahasa Tubuh Tertutup:Tangan disilangkan, kaki disilangkan, atau tubuh menjauh dari pewawancara dapat mengindikasikan defensif, gugup, atau kurang tertarik.
- Kontak Mata yang Baik:Kontak mata yang sering dan terarah menunjukkan kepercayaan diri, kejujuran, dan keterlibatan.
- Kontak Mata yang Buruk:Menghindari kontak mata atau kontak mata yang berlebihan dapat menunjukkan ketidakjujuran, kurangnya kepercayaan diri, atau gugup.
- Nada Suara Antusias:Nada suara yang ramah, jelas, dan antusias menunjukkan keterlibatan dan antusiasme.
- Nada Suara Monoton:Nada suara yang datar atau monoton dapat mengindikasikan kebosanan, kurangnya minat, atau gugup.
Ingatlah bahwa isyarat non-verbal dapat bervariasi tergantung pada budaya dan latar belakang kandidat. Penting untuk menafsirkan isyarat non-verbal dengan hati-hati dan dalam konteks keseluruhan.
Menjaga Sikap Profesional
Saat menilai isyarat non-verbal, penting untuk menjaga sikap profesional. Hindari menghakimi atau membuat asumsi berdasarkan isyarat non-verbal saja. Gunakan isyarat non-verbal sebagai informasi tambahan untuk melengkapi penilaian Anda secara keseluruhan tentang kandidat.
- Bersikap Objektif:Sadari bias pribadi Anda dan hindari membiarkannya memengaruhi interpretasi Anda terhadap isyarat non-verbal.
- Pertimbangkan Konteks:Pertimbangkan budaya, latar belakang, dan situasi wawancara saat menafsirkan isyarat non-verbal.
- Beri Pertanyaan Lanjutan:Jika Anda memiliki pertanyaan tentang isyarat non-verbal tertentu, ajukan pertanyaan lanjutan untuk mengklarifikasi.
Dengan menafsirkan isyarat non-verbal secara akurat dan menjaga sikap profesional, Anda dapat memperoleh wawasan berharga tentang karakter, keterampilan, dan sikap kandidat, yang pada akhirnya membantu Anda membuat keputusan perekrutan yang lebih tepat.
Evaluasi Kandidat
Setelah melakukan wawancara, langkah selanjutnya adalah mengevaluasi kandidat secara objektif. Proses ini penting untuk memastikan bahwa Anda memilih kandidat terbaik yang memenuhi kebutuhan organisasi Anda.
Faktor Evaluasi
Ada beberapa faktor utama yang harus dipertimbangkan saat mengevaluasi kandidat, di antaranya:
- Keterampilan: Kandidat harus memiliki keterampilan yang diperlukan untuk peran tersebut, baik teknis maupun interpersonal.
- Pengalaman: Pengalaman kandidat yang relevan menunjukkan kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan dengan efektif.
- Kesesuaian Budaya: Penting untuk memastikan bahwa kandidat cocok dengan budaya organisasi Anda, termasuk nilai-nilai, etos kerja, dan gaya komunikasi.
Alat dan Teknik Evaluasi
Ada berbagai alat dan teknik yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kandidat secara objektif, di antaranya:
- Referensi: Memeriksa referensi kandidat dapat memberikan wawasan tentang kinerja dan perilaku masa lalu mereka.
- Tes Keterampilan: Tes keterampilan dapat mengukur kemampuan teknis dan pengetahuan kandidat.
- Simulasi Kerja: Simulasi kerja dapat memberikan kesempatan bagi kandidat untuk menunjukkan keterampilan dan kemampuan mereka dalam lingkungan yang realistis.
Tindak Lanjut Setelah Interview
Menindaklanjuti setelah wawancara adalah bagian penting dari proses perekrutan yang menunjukkan rasa hormat dan profesionalisme terhadap kandidat. Hal ini memungkinkan perusahaan menyampaikan keputusan perekrutan secara profesional dan membangun hubungan dengan kandidat, terlepas dari hasilnya.
Menyampaikan Keputusan Perekrutan
- Komunikasikan secara Tepat Waktu:Beri tahu kandidat tentang keputusan perekrutan secepatnya, baik positif maupun negatif.
- Pilih Metode yang Tepat:Telepon atau email dapat digunakan untuk menyampaikan keputusan, tergantung pada preferensi kandidat.
- Bersikap Profesional dan Sopan:Nyatakan keputusan dengan jelas dan ringkas, dan ucapkan terima kasih kepada kandidat atas waktu dan usahanya.
Membangun Hubungan
Terlepas dari hasil wawancara, membangun hubungan dengan kandidat dapat bermanfaat bagi perusahaan. Ini menunjukkan bahwa perusahaan menghargai kandidat dan terbuka untuk peluang di masa mendatang.
- Tawarkan Umpan Balik:Jika memungkinkan, berikan umpan balik yang membangun kepada kandidat yang tidak dipilih, untuk membantu mereka meningkatkan keterampilan wawancara mereka.
- Tetap Terhubung:Tetap berhubungan dengan kandidat yang memenuhi syarat melalui LinkedIn atau platform media sosial lainnya.
- Pertimbangkan Peluang Masa Depan:Jika kandidat tidak cocok untuk posisi saat ini, pertimbangkan mereka untuk peluang di masa mendatang yang lebih sesuai dengan keterampilan dan pengalaman mereka.
Kesalahan Umum dalam Interview
Interview merupakan kesempatan penting untuk membuat kesan yang baik dan menunjukkan kualifikasi Anda. Namun, baik pewawancara maupun kandidat dapat melakukan kesalahan yang dapat membahayakan proses wawancara.
Untuk memaksimalkan peluang Anda dalam interview, penting untuk mengetahui kesalahan umum dan cara menghindarinya.
Kesalahan Pewawancara
- Tidak mempersiapkan diri dengan baik: Tidak meninjau resume kandidat, tidak memiliki pertanyaan terstruktur, atau tidak meluangkan waktu untuk memahami posisi yang diwawancarai.
- Bias yang tidak disadari: Membuat asumsi atau keputusan berdasarkan faktor seperti usia, jenis kelamin, atau latar belakang kandidat.
- Bersikap tidak profesional: Terlambat, tidak memberikan informasi yang jelas, atau menunjukkan perilaku yang tidak pantas.
Kesalahan Kandidat
- Tidak meneliti perusahaan dan posisi: Tidak meluangkan waktu untuk mempelajari perusahaan, budaya, dan persyaratan pekerjaan.
- Tidak berlatih menjawab pertanyaan wawancara: Tidak mempersiapkan jawaban yang jelas dan ringkas untuk pertanyaan umum.
- Berpakaian tidak pantas: Tidak berpakaian sesuai dengan kode berpakaian perusahaan atau tidak memperhatikan kebersihan diri.
Cara Menghindari Kesalahan
Untuk menghindari kesalahan ini, pewawancara dan kandidat harus mempersiapkan diri dengan baik, bersikap profesional, dan fokus pada membangun koneksi yang bermakna. Dengan mengatasi kesalahan umum ini, Anda dapat meningkatkan peluang Anda untuk wawancara yang sukses.
Studi Kasus dan Ilustrasi
Untuk memperkuat pemahaman tentang teknik wawancara yang efektif, studi kasus dan ilustrasi dapat memberikan gambaran praktis tentang penerapannya dalam dunia nyata.
Studi Kasus
Dalam sebuah wawancara untuk posisi manajer pemasaran, pewawancara menggunakan teknik pertanyaan terbuka untuk menggali pemahaman kandidat tentang pasar sasaran. Kandidat memberikan tanggapan mendalam yang menunjukkan penelitian dan pemahaman pasar yang komprehensif.
Transkrip Wawancara
Berikut adalah kutipan dari transkrip wawancara:
Pewawancara: “Bisakah Anda menjelaskan strategi pemasaran Anda untuk menjangkau target pasar Anda?”Kandidat: “Tentu. Setelah melakukan riset pasar yang mendalam, kami mengidentifikasi tiga segmen pelanggan utama. Kami mengembangkan kampanye pemasaran khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan dan minat unik masing-masing segmen.”
Ilustrasi
Gambar 1 menunjukkan seorang pewawancara menggunakan teknik mendengarkan aktif, dengan postur tubuh yang terbuka dan kontak mata yang baik. Pewawancara juga mencatat poin-poin penting untuk memastikan pemahaman yang akurat.
Rekomendasi dan Sumber Daya
Untuk meningkatkan keterampilan wawancara dan mempersiapkan wawancara yang sukses, pertimbangkan sumber daya berikut:
Buku:
- The Art of Interviewingoleh Lee Hecht Harrison
- Knock ‘Em Dead: The Ultimate Job Search Guideoleh Martin Yate
Artikel:
Tips:
- Berlatih menjawab pertanyaan wawancara yang umum.
- Teliti perusahaan dan posisi yang dilamar.
- Berpakaianlah dengan pantas dan tiba tepat waktu.
- Tetap positif dan percaya diri.
Kesimpulan Akhir
Ingatlah bahwa wawancara adalah proses dua arah yang membutuhkan persiapan, keterampilan mendengarkan yang aktif, dan kemampuan untuk membangun hubungan. Dengan mempraktikkan teknik yang diuraikan dalam panduan ini, Anda dapat menguasai seni wawancara dan mencapai hasil yang diinginkan.
Pertanyaan Umum (FAQ)
Apa saja kesalahan umum yang harus dihindari dalam wawancara?
Kesalahan umum termasuk tidak mempersiapkan diri, terlambat, memberikan kesan tidak profesional, mengajukan pertanyaan ilegal, dan bias terhadap kandidat.
Bagaimana cara mengevaluasi kandidat secara objektif setelah wawancara?
Gunakan daftar periksa kriteria, bandingkan jawaban dengan deskripsi pekerjaan, dan dapatkan umpan balik dari anggota tim lain yang hadir.
Apa saja jenis-jenis wawancara yang berbeda?
Jenis wawancara meliputi panel, telepon, video, satu lawan satu, dan wawancara kelompok.