Email Pasca-Wawancara: Menjaga Kesan Positif

KamusJob.com

Contoh follow interview surat email tonny setelah toro

Email setelah interview – Setelah menjalani wawancara, mengirim email pasca-wawancara menjadi langkah krusial untuk menunjukkan minat dan profesionalisme Anda. Email ini memberikan kesempatan untuk mengulangi poin-poin penting, menyampaikan rasa terima kasih, dan menjaga komunikasi tetap aktif.

Dalam panduan ini, kami akan mengulas struktur, nada, waktu pengiriman, subjek email, tindakan selanjutnya, penutup, personalisasi, etika, dan tindak lanjut yang efektif untuk email pasca-wawancara.

Isi Email

Menulis email setelah wawancara merupakan langkah penting untuk menunjukkan apresiasi dan melanjutkan proses rekrutmen. Email yang efektif memiliki struktur yang jelas dan menyampaikan pesan secara profesional dan ramah.

Bagian-bagian utama dari email setelah wawancara meliputi:

Salam Pembuka

  • Gunakan salam yang formal, seperti “Kepada Yth. [Nama Manajer Perekrutan]” atau “Kepada Tim Perekrutan yang Terhormat”.
  • Jika memungkinkan, sertakan nama pewawancara secara spesifik.

  • Mulailah dengan menyatakan terima kasih atas waktu dan pertimbangan pewawancara.
  • Ingatkan pewawancara tentang posisi yang Anda lamar dan tanggal wawancara.
  • Nyatakan secara singkat antusiasme Anda terhadap posisi tersebut dan perusahaan.

Paragraf Isi

  • Menindaklanjuti pertanyaan atau topik yang dibahas selama wawancara.
  • Menekankan kembali kualifikasi dan keterampilan Anda yang relevan dengan posisi tersebut.
  • Menyoroti nilai yang dapat Anda bawa ke perusahaan.

Paragraf Penutup

  • Ulangi minat Anda pada posisi tersebut.
  • Tanyakan tentang langkah selanjutnya dalam proses rekrutmen.
  • Ucapkan terima kasih sekali lagi atas waktu dan pertimbangan pewawancara.

Nada dan Bahasa

Saat menyusun email setelah wawancara, penting untuk mempertahankan nada profesional dan sopan. Bahasa yang digunakan harus menghormati penerima dan menunjukkan apresiasi atas waktu mereka.

Beberapa frasa dan bahasa yang pantas digunakan meliputi:

  • “Terima kasih atas waktu dan pertimbangannya dalam proses wawancara.”
  • “Saya sangat menghargai kesempatan untuk mendiskusikan peran ini lebih lanjut.”
  • “Saya yakin bahwa keterampilan dan pengalaman saya sesuai dengan persyaratan posisi ini.”

Sebaliknya, bahasa klise atau berlebihan harus dihindari. Misalnya, daripada menulis “Saya sangat antusias dengan peluang ini,” lebih baik menulis “Saya yakin bahwa keterampilan dan pengalaman saya akan menjadi aset berharga bagi tim Anda.”

Selain itu, penting untuk memeriksa kesalahan tata bahasa dan ejaan dengan cermat. Email yang ditulis dengan baik menunjukkan profesionalisme dan perhatian terhadap detail.

Waktu Pengiriman

Email setelah interview

Waktu pengiriman email setelah wawancara sangat penting karena dapat memengaruhi peluang Anda untuk mendapatkan pekerjaan.

Jika Anda mengirim email terlalu cepat, Anda mungkin dianggap terlalu agresif atau tidak sabar. Jika Anda mengirim email terlalu lambat, Anda mungkin kehilangan kesempatan untuk memberikan kesan yang baik dan mungkin dianggap tidak tertarik.

Waktu Ideal

  • Tunggu setidaknya 24 jam setelah wawancara untuk mengirim email.
  • Waktu terbaik untuk mengirim email adalah dalam waktu 1-3 hari setelah wawancara.

Dampak Pengiriman Terlalu Cepat

  • Anda mungkin dianggap terlalu agresif atau tidak sabar.
  • Manajer perekrutan mungkin merasa tertekan untuk segera membalas, yang dapat menyebabkan tanggapan yang terburu-buru atau negatif.

Dampak Pengiriman Terlalu Lambat

  • Anda mungkin kehilangan kesempatan untuk memberikan kesan yang baik.
  • Manajer perekrutan mungkin mengira Anda tidak tertarik dengan posisi tersebut.

Tindak Lanjut

Jika Anda belum menerima kabar dalam waktu satu minggu setelah mengirim email, Anda dapat melakukan tindak lanjut dengan menelepon atau mengirim email lagi.

Subjek Email

Email setelah interview

Subjek email merupakan aspek penting dari korespondensi email yang efektif. Subjek yang jelas dan informatif akan menarik perhatian penerima dan meningkatkan kemungkinan email Anda dibaca dan ditanggapi.

Untuk membuat subjek email yang efektif, pertimbangkan pedoman berikut:

Tips Menulis Subjek Email Efektif

  • Ringkas dan Informatif:Tulis subjek yang singkat dan jelas yang merangkum isi email Anda. Hindari menggunakan kata-kata yang tidak perlu atau frasa yang bertele-tele.
  • Relevan dan Spesifik:Sesuaikan subjek dengan isi email Anda. Hindari menggunakan subjek umum atau samar yang tidak memberikan petunjuk tentang isi email.
  • Hindari Umum dan Membingungkan:Hindari menggunakan subjek umum seperti “Halo” atau “Informasi”. Subjek yang membingungkan atau tidak jelas dapat membuat penerima enggan membuka email Anda.

Contoh Subjek Email Efektif dan Tidak Efektif, Email setelah interview

Efektif Tidak Efektif
Permintaan Pembaruan Status Proyek Halo
Konfirmasi Janji Temu Informasi Penting
Proposal Kolaborasi Diskusi

Tindakan Selanjutnya

Email setelah interview

Setelah wawancara selesai, penting untuk menunjukkan minat Anda pada posisi tersebut secara profesional dan sopan.

Cara Menunjukkan Minat

  • Kirim email terima kasih dalam waktu 24 jam, menyatakan apresiasi atas waktu dan pertimbangan mereka.
  • Ulangi kualifikasi dan kesesuaian Anda dengan posisi tersebut, sertakan contoh spesifik.
  • Tanyakan tentang langkah selanjutnya dalam proses rekrutmen dan kapan Anda dapat mengharapkan kabar.
  • Tunjukkan antusiasme Anda tentang perusahaan dan posisi tersebut.

Contoh Frasa

  • “Saya sangat tertarik dengan posisi ini dan yakin bahwa keterampilan dan pengalaman saya akan menjadi aset berharga bagi tim Anda.”
  • “Saya yakin bahwa kemampuan saya dalam [keterampilan spesifik] akan sangat berguna dalam [tanggung jawab posisi tertentu].”
  • “Saya sangat ingin berkontribusi pada kesuksesan perusahaan Anda dan saya yakin bahwa saya dapat membuat perbedaan dalam peran ini.”

Penutup: Email Setelah Interview

Tutup email Anda dengan profesional dan meninggalkan kesan positif.

Frasa Ajakan Bertindak

Sertakan frasa ajakan bertindak yang jelas dan ringkas. Ini mendorong penerima untuk mengambil tindakan lebih lanjut, seperti menjadwalkan pertemuan atau meninjau materi.

Hindari Bahasa Berlebihan

Hindari menggunakan bahasa yang berlebihan atau basa-basi. Tetap fokus pada menyampaikan pesan Anda secara langsung dan efisien.

Contoh Penutup Email

Berikut adalah contoh penutup email yang kuat dan profesional:

Terima kasih atas waktu dan pertimbangan Anda. Saya menantikan kesempatan untuk membahas kualifikasi saya lebih lanjut dan bagaimana saya dapat berkontribusi pada tim Anda.

Contoh Email

Berikut adalah contoh email yang menunjukkan semua elemen yang dibahas sebelumnya:

Subject

Subjek email harus jelas dan ringkas, menunjukkan tujuan utama email.

Salam Pembuka

Salam pembuka harus sopan dan profesional, menyapa penerima dengan nama mereka jika memungkinkan.

Isi Email

Isi email harus terstruktur dengan baik dan mudah dibaca, dengan paragraf yang jelas dan ringkas.

  • Gunakan kalimat pembuka yang kuat untuk menarik perhatian penerima.
  • Berikan informasi penting di awal, diikuti dengan detail pendukung.
  • Gunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami.
  • Hindari penggunaan jargon atau istilah teknis yang tidak umum.

Call to Action (Ajakan Bertindak)

Jika ada tindakan yang diharapkan dari penerima, sertakan ajakan bertindak yang jelas dan spesifik.

Salam Penutup

Salam penutup harus sopan dan profesional, berterima kasih kepada penerima atas waktu mereka.

Tanda Tangan

Tanda tangan harus mencakup nama, jabatan, dan informasi kontak Anda.

Personalisasi

Email setelah interview

Mempersonalisasi email setelah wawancara sangat penting untuk menonjolkan diri Anda dan menunjukkan minat yang tulus pada posisi tersebut. Dengan menyertakan detail spesifik dari wawancara, Anda dapat menunjukkan kepada pewawancara bahwa Anda memperhatikan dan bersemangat tentang peluang ini.

Contohnya, Anda dapat menyebutkan topik spesifik yang dibahas dalam wawancara, atau menyebutkan nama pewawancara yang Anda ajak bicara. Anda juga dapat merujuk pada nilai-nilai perusahaan atau budaya kerja yang disebutkan selama wawancara, yang menunjukkan bahwa Anda telah melakukan riset dan selaras dengan organisasi.

  • Tunjukkan minat yang tulus
  • Bangun hubungan dengan pewawancara
  • Meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan respons

Dengan mempersonalisasi email Anda, Anda dapat menciptakan kesan positif yang bertahan lama pada pewawancara dan meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan respons atau panggilan balik.

Lampiran

Dalam beberapa kasus, mungkin bermanfaat untuk melampirkan dokumen tambahan pada email setelah wawancara.

Lampiran dapat memberikan informasi lebih lanjut tentang kualifikasi atau pengalaman Anda, atau menunjukkan contoh pekerjaan Anda.

Jenis Dokumen yang Dapat Dilampirkan

  • Portofolio atau sampel pekerjaan
  • Sertifikat atau lisensi
  • Surat rekomendasi
  • Transkrip nilai
  • Bukti pekerjaan sukarela atau pengalaman relevan lainnya

Penamaan Lampiran

Penting untuk menamai lampiran Anda dengan jelas dan profesional. Gunakan nama file yang deskriptif dan mudah dipahami.

Hindari menggunakan nama file umum seperti “resume.doc” atau “sampel.pdf”. Sebaliknya, gunakan nama file yang menunjukkan isi lampiran, seperti “Portofolio_NamaAnda.pdf” atau “Sertifikat_Keahlian_NamaAnda.jpg”.

Etika

Setelah menghadiri wawancara, mengirimkan email tindak lanjut merupakan bentuk etika yang baik untuk menunjukkan apresiasi dan minat Anda pada posisi tersebut. Namun, penting untuk mengikuti beberapa pedoman etika untuk memastikan komunikasi Anda profesional dan sopan.

Batasan

  • Tunggu setidaknya 24 jam setelah wawancara sebelum mengirim email.
  • Jangan mengirim email yang terlalu panjang atau berlebihan.
  • Hindari mengirim email di luar jam kerja atau pada akhir pekan.
  • Periksa email Anda dengan cermat untuk memastikan tidak ada kesalahan tata bahasa atau ejaan.

Menghormati Waktu dan Ruang Pewawancara

Pewawancara memiliki jadwal yang sibuk, jadi penting untuk menghormati waktu dan ruang mereka. Jangan mengirim email tindak lanjut terlalu sering atau memaksa. Jika Anda belum menerima tanggapan dalam beberapa hari, Anda dapat mengirim email lagi untuk menanyakan status aplikasi Anda.

Namun, jangan mengirim lebih dari dua email tindak lanjut.

Tindak Lanjut

Setelah menghadiri wawancara, sangat penting untuk menindaklanjuti dengan perekrut atau manajer perekrutan. Tindak lanjut yang tepat waktu dan profesional dapat menunjukkan minat Anda yang berkelanjutan pada posisi tersebut dan membuat Anda tetap dalam pikiran pemberi kerja.

Waktu dan Cara Mengirim Email Tindak Lanjut

Idealnya, kirim email tindak lanjut dalam waktu 24-48 jam setelah wawancara. Email Anda harus singkat, profesional, dan sopan. Hindari mengirim email yang terlalu panjang atau berlebihan.

Dalam email tindak lanjut, Anda dapat:

  • Berterima kasih kepada pewawancara atas waktunya
  • Mengulangi minat Anda pada posisi tersebut
  • Menyoroti keterampilan atau pengalaman yang relevan
  • Menanyakan tentang langkah selanjutnya dalam proses perekrutan

Tips Menulis Email Tindak Lanjut

Saat menulis email tindak lanjut, ingatlah tips berikut:

  • Gunakan baris subjek yang jelas dan ringkas, seperti “Tindak Lanjut Wawancara untuk Posisi [Nama Posisi]”
  • Sapa pewawancara dengan nama dan gelar mereka
  • Tulis email dengan nada yang profesional dan sopan
  • Koreksi email Anda dengan cermat sebelum mengirim

Ulasan Penutup

Contoh follow interview surat email tonny setelah toro

Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat menyusun email pasca-wawancara yang mengesankan yang akan membantu Anda menonjol dari kandidat lain dan meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan posisi yang Anda inginkan.

Kumpulan Pertanyaan Umum

Berapa lama waktu yang ideal untuk mengirim email pasca-wawancara?

Kirim email dalam waktu 24-48 jam setelah wawancara.

Apakah boleh melampirkan dokumen tambahan pada email pasca-wawancara?

Ya, Anda dapat melampirkan dokumen seperti portofolio, surat rekomendasi, atau sertifikasi yang relevan dengan posisi yang Anda lamar.

Bagaimana cara mempersonalisasi email pasca-wawancara?

Sertakan detail spesifik dari wawancara, seperti nama pewawancara, topik yang dibahas, atau proyek perusahaan yang Anda kagumi.

Also Read

Bagikan:

Leave a Comment