Orang yang menginterview disebut – Dalam dunia perekrutan, sosok pewawancara memegang peranan krusial. Mereka adalah penilai yang menentukan kelayakan kandidat untuk bergabung dengan sebuah organisasi.
Pewawancara bertanggung jawab untuk menilai keterampilan, pengalaman, dan kesesuaian kandidat dengan posisi yang ditawarkan. Melalui serangkaian pertanyaan dan pengamatan, mereka berupaya mengungkap potensi dan kesiapan kandidat untuk berkontribusi pada kesuksesan perusahaan.
Definisi Pewawancara
Dalam proses wawancara, pewawancara berperan sebagai individu yang mengajukan pertanyaan dan mengumpulkan informasi dari kandidat.
Tanggung jawab utama pewawancara meliputi:
Peran Pewawancara
- Menyiapkan dan melakukan wawancara sesuai pedoman dan prosedur.
- Membangun hubungan yang profesional dan sopan dengan kandidat.
- Mengajukan pertanyaan yang relevan dan probing untuk mengevaluasi keterampilan, pengalaman, dan kesesuaian kandidat.
- Menilai tanggapan kandidat dan membuat catatan akurat tentang kinerja mereka.
- Merekomendasikan kandidat untuk posisi atau memberikan umpan balik kepada perekrut.
Keterampilan Pewawancara
- Keterampilan komunikasi yang sangat baik, baik verbal maupun nonverbal.
- Kemampuan untuk membangun hubungan yang cepat dan efektif.
- Pengetahuan yang mendalam tentang posisi dan organisasi yang diwakili.
- Keterampilan mendengarkan yang aktif dan kemampuan untuk memahami perspektif kandidat.
- Objektivitas dan kemampuan untuk membuat penilaian yang adil dan tidak memihak.
Kualitas Pewawancara yang Efektif
Pewawancara yang efektif sangat penting untuk proses wawancara yang sukses. Mereka mampu menciptakan lingkungan yang nyaman dan profesional, mengekstrak informasi yang relevan dari kandidat, dan membuat keputusan perekrutan yang tepat.
Keterampilan Komunikasi yang Baik
Pewawancara yang efektif memiliki keterampilan komunikasi yang sangat baik. Mereka dapat menyampaikan pertanyaan dengan jelas, mendengarkan secara aktif, dan memahami kebutuhan dan kekhawatiran kandidat.
Kemampuan Mendengarkan Aktif
Mendengarkan secara aktif adalah kunci untuk menjadi pewawancara yang efektif. Pewawancara harus memberikan perhatian penuh kepada kandidat, mengajukan pertanyaan klarifikasi, dan memahami perspektif mereka.
Objektivitas dan Keadilan
Pewawancara harus bersikap objektif dan adil selama proses wawancara. Mereka harus menghindari bias dan menilai kandidat berdasarkan kualifikasi mereka, bukan karakteristik pribadi mereka.
Keahlian Teknis
Dalam beberapa kasus, pewawancara mungkin memerlukan keahlian teknis tertentu untuk menilai kualifikasi kandidat. Ini dapat mencakup pengetahuan tentang bidang tertentu, alat, atau perangkat lunak.
Empati dan Kecerdasan Emosional
Empati dan kecerdasan emosional memungkinkan pewawancara untuk memahami perspektif kandidat dan menciptakan lingkungan yang nyaman. Mereka dapat mendeteksi ketidaknyamanan atau kecemasan dan menyesuaikan pendekatan mereka sesuai kebutuhan.
Profesionalisme dan Etika
Pewawancara harus selalu bersikap profesional dan etis. Mereka harus menghormati privasi kandidat, menjaga kerahasiaan, dan mematuhi hukum dan peraturan.
Persiapan Pewawancara
Pewawancara memainkan peran penting dalam keberhasilan wawancara. Persiapan yang matang dapat memastikan bahwa wawancara berjalan lancar dan efektif.
Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan pewawancara untuk mempersiapkan diri:
Mengumpulkan Informasi
Sebelum wawancara, pewawancara harus mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang kandidat. Hal ini dapat dilakukan melalui resume, surat lamaran, dan referensi. Informasi ini akan membantu pewawancara mengidentifikasi kualifikasi kandidat dan area yang perlu ditelusuri lebih lanjut.
Menyusun Pertanyaan
Pewawancara harus menyusun pertanyaan yang relevan dengan posisi yang dilamar. Pertanyaan harus dirancang untuk menilai keterampilan, pengalaman, dan motivasi kandidat. Pewawancara harus menghindari pertanyaan yang bersifat umum atau terlalu pribadi.
Menciptakan Lingkungan yang Nyaman
Pewawancara harus menciptakan lingkungan yang nyaman dan profesional untuk wawancara. Hal ini mencakup memilih lokasi yang tenang dan pribadi, serta menyediakan minuman dan makanan ringan jika diperlukan. Pewawancara juga harus bersikap ramah dan profesional.
Mengelola Waktu
Pewawancara harus mengelola waktu dengan baik selama wawancara. Hal ini mencakup mengalokasikan waktu yang cukup untuk setiap pertanyaan dan memberikan kandidat kesempatan untuk mengajukan pertanyaan. Pewawancara juga harus menjaga agar wawancara tetap sesuai jadwal.
Menilai Kandidat
Setelah wawancara, pewawancara harus menilai kandidat berdasarkan kualifikasi, pengalaman, dan kesan keseluruhan mereka. Pewawancara harus mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan kandidat dan memutuskan apakah mereka cocok untuk posisi tersebut.
Tindak Lanjut
Setelah wawancara, pewawancara harus menindaklanjuti dengan kandidat. Hal ini dapat dilakukan melalui email atau telepon untuk menyampaikan keputusan atau memberikan umpan balik. Pewawancara juga harus mendokumentasikan hasil wawancara untuk tujuan perekrutan di masa mendatang.
Jenis-jenis Pewawancara
Dalam proses wawancara, terdapat beberapa jenis pewawancara dengan pendekatan dan kelebihan yang berbeda. Masing-masing jenis memiliki karakteristik dan tujuan yang spesifik.
Pewawancara Terstruktur
Pewawancara terstruktur mengikuti panduan pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya, memastikan konsistensi dan objektivitas dalam proses wawancara. Pendekatan ini memungkinkan perbandingan yang adil antara kandidat dan pengumpulan data yang terstruktur.
Pewawancara Semi-Terstruktur
Pewawancara semi-terstruktur memiliki daftar pertanyaan dasar, tetapi juga memberikan fleksibilitas untuk menanyakan pertanyaan tambahan berdasarkan tanggapan kandidat. Pendekatan ini memungkinkan pewawancara untuk menggali lebih dalam tanggapan kandidat dan mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif.
Pewawancara Tidak Terstruktur
Pewawancara tidak terstruktur tidak memiliki daftar pertanyaan yang telah ditentukan, melainkan mengandalkan percakapan bebas. Pendekatan ini memberikan kesempatan bagi kandidat untuk mengungkapkan pemikiran dan pengalaman mereka secara lebih terbuka, tetapi dapat menyebabkan variasi yang lebih besar dalam proses wawancara.
Kelebihan Masing-masing Jenis
- Pewawancara Terstruktur:Konsistensi, objektivitas, dan data terstruktur.
- Pewawancara Semi-Terstruktur:Fleksibilitas, pemahaman yang lebih mendalam.
- Pewawancara Tidak Terstruktur:Eksplorasi terbuka, pengungkapan kandidat yang lebih komprehensif.
Teknik Wawancara
Teknik wawancara yang efektif sangat penting untuk mengumpulkan informasi yang akurat dan komprehensif dari kandidat. Berbagai teknik wawancara tersedia, masing-masing dengan kelebihan dan kelemahannya sendiri.
Pertanyaan Terbuka
Pertanyaan terbuka memberikan kandidat kebebasan untuk memberikan tanggapan yang luas dan rinci. Pertanyaan ini berguna untuk mengeksplorasi topik secara mendalam dan memahami perspektif kandidat.
Pertanyaan Tertutup, Orang yang menginterview disebut
Pertanyaan tertutup membatasi kandidat untuk memberikan tanggapan yang singkat dan spesifik. Pertanyaan ini cocok untuk mendapatkan informasi faktual atau mengkonfirmasi detail.
Pertanyaan Perilaku
Pertanyaan perilaku meminta kandidat untuk memberikan contoh spesifik tentang perilaku masa lalu mereka dalam situasi yang relevan. Pertanyaan ini memberikan wawasan tentang keterampilan dan kemampuan kandidat dalam konteks kerja.
Penggunaan Teknik Secara Efektif
Memilih teknik wawancara yang tepat tergantung pada tujuan wawancara dan informasi yang ingin dikumpulkan. Pertanyaan terbuka berguna untuk mengumpulkan informasi mendalam, sementara pertanyaan tertutup cocok untuk mendapatkan detail spesifik. Pertanyaan perilaku memberikan pemahaman tentang perilaku masa lalu kandidat.
Faktor Tambahan
Selain teknik wawancara, faktor lain seperti bahasa tubuh, keterampilan mendengarkan, dan membangun hubungan juga berperan penting dalam keberhasilan wawancara.
Etika Wawancara
Dalam proses wawancara, etika memegang peranan penting dalam menjaga keadilan, objektivitas, dan profesionalisme. Pewawancara bertanggung jawab untuk mematuhi prinsip-prinsip etika guna menciptakan pengalaman wawancara yang positif dan adil bagi semua kandidat.
Prinsip Etika
- Objektivitas:Pewawancara harus mengevaluasi kandidat berdasarkan kualifikasi dan kemampuan mereka, tanpa bias atau preferensi pribadi.
- Keadilan:Semua kandidat harus diberi kesempatan yang sama untuk mempresentasikan diri mereka dan dipertimbangkan untuk posisi tersebut.
- Kerahasiaan:Informasi yang diperoleh selama wawancara harus dirahasiakan dan hanya digunakan untuk tujuan pengambilan keputusan.
- Profesionalisme:Pewawancara harus bersikap hormat, sopan, dan profesional selama wawancara.
Praktik Terbaik
- Persiapan yang Matang:Tinjau kualifikasi kandidat dengan cermat dan siapkan pertanyaan yang relevan.
- Lingkungan yang Nyaman:Ciptakan lingkungan wawancara yang nyaman dan bebas gangguan.
- Pertanyaan yang Jelas:Ajukan pertanyaan yang jelas dan langsung, hindari pertanyaan yang bersifat menghakimi atau menyesatkan.
- Evaluasi yang Adil:Berikan setiap kandidat waktu yang sama untuk menjawab pertanyaan dan evaluasi tanggapan mereka secara adil.
- Umpan Balik yang Konstruktif:Berikan umpan balik yang konstruktif kepada kandidat, bahkan jika mereka tidak terpilih.
Penilaian Kandidat
Proses penilaian kandidat selama wawancara merupakan langkah penting dalam merekrut karyawan yang tepat. Pewawancara menggunakan berbagai kriteria untuk mengevaluasi kesesuaian kandidat dengan posisi tersebut.
Kriteria Penilaian
- Keahlian teknis dan pengalaman yang relevan
- Keterampilan interpersonal dan kemampuan komunikasi
- Motivasi, etos kerja, dan kesesuaian budaya
- Kemampuan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
- Kualitas kepemimpinan dan potensi pertumbuhan
Mengidentifikasi Kandidat yang Cocok
Untuk mengidentifikasi kandidat yang cocok, pewawancara harus:
- Mempersiapkan diri dengan baik dan meninjau deskripsi pekerjaan dengan cermat.
- Membuat daftar kriteria penilaian dan menetapkan bobot untuk setiap kriteria.
- Menggunakan teknik wawancara yang efektif untuk mengevaluasi kandidat.
- Membandingkan jawaban kandidat dengan kriteria penilaian.
- Menilai kesesuaian keseluruhan kandidat dengan posisi dan organisasi.
Tindak Lanjut Pewawancara
Setelah wawancara selesai, pewawancara bertanggung jawab untuk menindaklanjuti dengan kandidat secara profesional dan tepat waktu. Tindak lanjut yang efektif tidak hanya menunjukkan rasa hormat kepada kandidat tetapi juga membangun hubungan yang berharga untuk masa depan.
Langkah-Langkah Tindak Lanjut
- Terima kasih:Kirimkan email atau surat terima kasih kepada semua kandidat yang diwawancarai, terlepas dari hasilnya.
- Pemberitahuan keputusan:Beri tahu kandidat yang dipilih tentang keputusan perekrutan sesegera mungkin.
- Umpan balik:Berikan umpan balik yang membangun kepada kandidat yang tidak terpilih, jika memungkinkan.
- Hubungi kandidat cadangan:Jika kandidat terpilih menolak tawaran, hubungi kandidat cadangan yang memenuhi syarat.
Tips Menyampaikan Keputusan Perekrutan
- Jadilah profesional dan hormat:Sampaikan keputusan dengan jelas dan sopan, bahkan jika hasilnya tidak sesuai dengan harapan kandidat.
- Berikan alasan:Jelaskan alasan keputusan perekrutan, jika memungkinkan, untuk membantu kandidat memahami dan belajar dari pengalaman.
- Tawarkan dukungan:Tawarkan dukungan dan bantuan apa pun yang dapat diberikan kepada kandidat yang tidak terpilih, seperti merujuk mereka ke peluang lain atau memberikan umpan balik karier.
Membangun Hubungan dengan Kandidat
Membangun hubungan dengan kandidat setelah wawancara dapat bermanfaat bagi kedua belah pihak. Pewawancara dapat mengidentifikasi kandidat potensial untuk posisi mendatang, sementara kandidat dapat tetap berhubungan dengan perusahaan dan peluang karier di masa depan.
- Tetap terhubung di LinkedIn:Terhubung dengan kandidat di LinkedIn untuk tetap mengetahui pencapaian dan minat karier mereka.
- Kirimkan pembaruan perusahaan:Bagikan pembaruan tentang perusahaan, seperti pengumuman produk atau acara, dengan kandidat yang terhubung.
- Pertimbangkan kembali kandidat di masa depan:Jika kandidat tidak terpilih untuk posisi tertentu, pertimbangkan kembali mereka untuk posisi lain yang mungkin lebih sesuai dengan kualifikasi mereka.
Dengan menindaklanjuti secara efektif dan membangun hubungan dengan kandidat, pewawancara dapat menunjukkan profesionalisme, membangun reputasi positif bagi perusahaan, dan menciptakan jaringan kandidat yang berharga untuk masa depan.
Pengembangan Pewawancara
Untuk menjadi pewawancara yang efektif, penting untuk terus mengembangkan keterampilan dan pengetahuan. Berikut adalah beberapa cara pewawancara dapat meningkatkan kemampuan mereka:
Pelatihan dan Pengembangan
- Mengikuti lokakarya atau kursus tentang teknik wawancara
- Berpartisipasi dalam program sertifikasi wawancara
- Mendapatkan umpan balik dari rekan kerja atau mentor
Sumber Daya dan Peluang
Ada banyak sumber daya yang tersedia untuk pewawancara yang ingin mengembangkan keterampilan mereka, seperti:
- Buku dan artikel tentang teknik wawancara
- Organisasi profesional yang menawarkan peluang pelatihan dan pengembangan
- Situs web dan platform online yang menyediakan konten dan alat tentang wawancara
Refleksi Diri dan Evaluasi
Pewawancara dapat meningkatkan keterampilan mereka melalui refleksi diri dan evaluasi. Dengan merenungkan wawancara sebelumnya, pewawancara dapat mengidentifikasi area untuk perbaikan dan mengembangkan strategi untuk meningkatkan kinerja mereka.
Ringkasan Penutup
Proses wawancara adalah perpaduan antara seni dan sains. Pewawancara yang efektif mampu menciptakan suasana yang nyaman dan profesional, menggali informasi penting, serta membuat penilaian yang adil dan objektif. Mereka memainkan peran penting dalam memastikan bahwa organisasi merekrut individu yang tepat untuk posisi yang tepat, berkontribusi pada kesuksesan jangka panjang perusahaan.
Tanya Jawab (Q&A): Orang Yang Menginterview Disebut
Apa itu pewawancara?
Pewawancara adalah individu yang melakukan wawancara untuk menilai kelayakan kandidat untuk suatu posisi dalam suatu organisasi.
Apa saja kualitas penting yang harus dimiliki pewawancara yang efektif?
Pewawancara yang efektif harus memiliki keterampilan komunikasi yang kuat, kemampuan mendengarkan yang aktif, dan pemahaman yang jelas tentang posisi yang ditawarkan.
Apa saja jenis-jenis pewawancara?
Ada berbagai jenis pewawancara, termasuk pewawancara terstruktur, semi-terstruktur, dan tidak terstruktur, masing-masing dengan pendekatan dan kelebihan yang berbeda.
Apa saja teknik wawancara yang umum digunakan?
Teknik wawancara yang umum digunakan meliputi pertanyaan terbuka, pertanyaan tertutup, dan pertanyaan perilaku, yang membantu pewawancara mengumpulkan informasi yang relevan tentang kandidat.